Rabu, 23 Desember 2015

Gaharu oh Gaharu



Gaharu adalah getah (resin, gubal) dari pohon genus Aquilaria, yang tumbuh di hutan belantara India, Asia Tenggara (termasuk Indonesia) dan Cina Selatan. Sampai saat ini, Indonesia masih merupakan pemasok produk gaharu terbesar di dunia. Meskipun populasi tumbuhan Aquilaria cukup besar, namun tidak semua pohon menghasilkan gaharu. Sebab resin itu baru akan keluar, kalau tanaman terinfeksi oleh kapang (fungus) Phialophora parasitica. Akibat infeksi, tanaman mengeluarkan getah yang aromanya sangat harum. Getah ini akan menggumpal di dalam batang kayu. Para pencari gaharu menyebut kayu dengan resin ini sebagai gubal. Tanaman Aquilaria yang tidak terinfeksi Phialophora parasitica, tidak akan beraroma harum.

Kayu gaharu bisa dijadikan bahan kerajinan bernilai sangat tinggi, atau untuk peralatan upacara keagamaan. Serbuk gaharu digunakan untuk dupa/ratus, dan minyaknya merupakan parfum kelas atas. Serbuk gaharu sebagai dupa akan dibakar langsung dalam ritual keagamaan. Baik Hindu, Budha, Konghucu, Thao, Shinto, Islam dan Katolik. Kayu gaharu disebut sebagai kayu para dewa. Aroma gaharu karenanya dipercaya mampu menyucikan altar dan peralatan peribadatan lainnya.

Adapun bibit pohon gaharu diletakkan di samping altar sebagai lambang bumi yang terberkati dan perlunya bumi diselamatkan dari kehancuran.
dalam kitab suci pun gaharu sering disebutkan lhoooo (kalau DIBACA KITAB SUCINYAAA)

Kidung Agung 4:14
Tebu adalah rempah berbau harum, gaharu adalah kayu berbau harum
lalu ditegaskan pula dalam perjanjian baru

yohanes 19:39Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya.

Dalam kidung Agung gaharu dinyatakan sebagai minyak berbau harum. Dan dalam Yohanes, gaharu difungsikan sebagai minyak suci dan mahal. 







Jumat, 18 Desember 2015

Hujan Bulan Juni


Sebuah Puisi yang Memincut hati

Sapardi Djoko Damono


tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

Rabu, 02 Desember 2015

Adven dan Cinta tak Terbalas

Hello, is it me U looking for… Halah!
Dan pertanyaan pada diri saya sendiri ialah “Where have U been?”
Well, maybe I have been go to heaven, but never been to me (opooo kuwiiii).
Sebentar lagi Natal. Lingkaran Natal adalah salah satu lingkaran perayaan misteri-misteri Kristus sepanjang satu tahun liturgy dengan kekhususan misateri kedatangan Tuhan.
Lingkaran Natal terdiri atas Masa Adven sebagai masa penantian kedatangan Al Masih, dan Masa Natal sebagai Perayaan misteri kelahiran Tuhan.

Mmmm.. masa advent ya.. Bagi umat kristiani, masa advent adalah masa penantian. Penantian akan kelahiran Yesus Kecil yang lucu,  jenius, dan serba nggilani.. Di satu sisi, masa advent merupakan penantian THR bagi pekerja (yaitu saya!). Ada pula yang menunggu datangnya jodoh dan ada yang menunggu ketok palu (Wooooooo, mlipir).

Seperti kutipan puisi Sapardi Djoko Darmono yang bikin hati berdesir “Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api..”
Sakjane ra ono hubungane karo advent sih! Dingo wangun-wangun wae… Hahahaaa..

Namun tak piker-pikir, puisi Mbah Sapardi (lha wes tuo) ada benarnya juga.
Kelahiran Yesus ke dunia diibaratkan cinta tak terbalas Tuhan pada manusia. Piye jal perasaanmu misal cintamu tak terbalas. Udah dibela-belain bantuin ngerjain skripsi gebetan, jebul itu skripsi milik pacarnya! Modaro! Syalalalalaa…
Ya, kembali ke advent yee.. Kadang banyak orang salah mengartikan tentang Natal dan adven. Memang terbungkus dengan pita dan gemerlap cahaya lampu. Namun tahukah, jika sebelum Natal tiba. Dunia tengah berada dalam sisi kegelapan (backsoundnya black metal). Maka dari itu, symbol adven adalah lilin. Bukan mati lampu lho ya, tapi sebuah kelahiran yang membawa terang. Ibarat jomblo, ada cewek yang mucul dan siap dijadikan pendamping hidup dengan khilaf tanpa akhir!

Kalau boleh serius dikit, Adven mengingatkan dimensi historis akan sacramental keselamatan Allah. Tuhan yang dinantikan adalah Tuhan yang hadir secara nyata / konkrit dalam sejarah hidup manusia. Karya keselamatan Allah teraktualisasi dalam realitas sejarah perjalanan hidup manusia di dunia.

Selama masa Adven, Gereja mengajak umat beriman untuk menghayati keutamaan-keutamaan Kristiani. Semangat dasar yang dihayati selama masa Adven adalah Pengharapan, Takwa dalam iman, Sikap Tobat, dan hati yang berpaling pada Allah, berjaga-jaga, kemurnian hati dan penghargaan atas martabat orang lain. Semangat dasar itu ditampilkan antara lain oleh tokoh-tokoh Kitab Suci seperti Yesaya, Yohanes Pembabtis, Maria dan Yoseph.

Adven mengingatkan Gereja akan tugas misionernya untuk mewartakan Sabda Allah kepada segala bangsa dan untuk senantiasa berjaga-jaga menyongsong kepenuhan Kerajaan Allah. Tindakan berjaga-jaga dan penantian itu tidak dilakukan dengan perasaan takut melainkan dalam sukacita pengharapan di dalam Tuhan.

Selamat menikmati masa adven dengan penantian (THR) ya! Jangan pedulikan tulisan yang random ini… Chao bellaaa.. Feel free…. (njepaplang)

“Dari dari nyala lilin itu pasti akan meninggalkan bekas. Akan tetapi yang membekas dari lilin bukan lelehnya, melainkan “wajahmu” sebelum gelap…”