Hello, is it me U looking for… Halah!
Dan pertanyaan pada diri saya sendiri ialah “Where have U
been?”
Well, maybe I have been go to heaven, but never been to me (opooo
kuwiiii).
Sebentar lagi Natal. Lingkaran Natal adalah salah satu
lingkaran perayaan misteri-misteri Kristus sepanjang satu tahun liturgy dengan
kekhususan misateri kedatangan Tuhan.
Lingkaran Natal terdiri atas Masa Adven sebagai masa penantian kedatangan Al
Masih, dan Masa Natal sebagai Perayaan misteri kelahiran Tuhan.
Mmmm.. masa advent ya.. Bagi umat kristiani, masa advent
adalah masa penantian. Penantian akan kelahiran Yesus Kecil yang lucu, jenius, dan serba nggilani.. Di satu sisi,
masa advent merupakan penantian THR bagi pekerja (yaitu saya!). Ada pula yang
menunggu datangnya jodoh dan ada yang menunggu ketok palu (Wooooooo, mlipir).
Seperti kutipan puisi
Sapardi Djoko Darmono yang bikin hati berdesir “Aku ingin mencintaimu dengan
sederhana, dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api..”
Sakjane ra ono hubungane karo advent sih! Dingo wangun-wangun
wae… Hahahaaa..
Namun tak piker-pikir, puisi Mbah Sapardi (lha wes tuo) ada
benarnya juga.
Kelahiran Yesus ke dunia diibaratkan cinta tak terbalas
Tuhan pada manusia. Piye jal perasaanmu misal cintamu tak terbalas. Udah
dibela-belain bantuin ngerjain skripsi gebetan, jebul itu skripsi milik
pacarnya! Modaro! Syalalalalaa…
Ya, kembali ke advent yee.. Kadang banyak orang salah
mengartikan tentang Natal dan adven. Memang terbungkus dengan pita dan gemerlap
cahaya lampu. Namun tahukah, jika sebelum Natal tiba. Dunia tengah berada dalam
sisi kegelapan (backsoundnya black metal). Maka dari itu, symbol adven adalah
lilin. Bukan mati lampu lho ya, tapi sebuah kelahiran yang membawa terang. Ibarat
jomblo, ada cewek yang mucul dan siap dijadikan pendamping hidup dengan khilaf
tanpa akhir!
Kalau boleh serius dikit, Adven
mengingatkan dimensi historis akan sacramental keselamatan Allah. Tuhan yang
dinantikan adalah Tuhan yang hadir secara nyata / konkrit dalam sejarah hidup
manusia. Karya keselamatan Allah teraktualisasi dalam realitas sejarah
perjalanan hidup manusia di dunia.
Selama masa Adven, Gereja
mengajak umat beriman untuk menghayati keutamaan-keutamaan Kristiani. Semangat
dasar yang dihayati selama masa Adven adalah Pengharapan, Takwa dalam iman,
Sikap Tobat, dan hati yang berpaling pada Allah, berjaga-jaga, kemurnian hati
dan penghargaan atas martabat orang lain. Semangat dasar itu ditampilkan antara
lain oleh tokoh-tokoh Kitab Suci seperti Yesaya, Yohanes Pembabtis, Maria dan
Yoseph.
Adven mengingatkan Gereja
akan tugas misionernya untuk mewartakan Sabda Allah kepada segala bangsa dan
untuk senantiasa berjaga-jaga menyongsong kepenuhan Kerajaan Allah. Tindakan
berjaga-jaga dan penantian itu tidak dilakukan dengan perasaan takut melainkan
dalam sukacita pengharapan di dalam Tuhan.
Selamat menikmati masa adven dengan penantian (THR) ya!
Jangan pedulikan tulisan yang random ini… Chao bellaaa.. Feel free….
(njepaplang)
“Dari dari nyala lilin itu pasti akan meninggalkan
bekas. Akan tetapi yang membekas dari lilin bukan lelehnya, melainkan “wajahmu”
sebelum gelap…”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar