Gaharu adalah getah (resin, gubal) dari pohon genus Aquilaria, yang tumbuh di hutan belantara India, Asia Tenggara (termasuk Indonesia) dan Cina Selatan. Sampai saat ini, Indonesia masih merupakan pemasok produk gaharu terbesar di dunia. Meskipun populasi tumbuhan Aquilaria cukup besar, namun tidak semua pohon menghasilkan gaharu. Sebab resin itu baru akan keluar, kalau tanaman terinfeksi oleh kapang (fungus) Phialophora parasitica. Akibat infeksi, tanaman mengeluarkan getah yang aromanya sangat harum. Getah ini akan menggumpal di dalam batang kayu. Para pencari gaharu menyebut kayu dengan resin ini sebagai gubal. Tanaman Aquilaria yang tidak terinfeksi Phialophora parasitica, tidak akan beraroma harum.
Kayu gaharu bisa dijadikan bahan kerajinan bernilai sangat tinggi, atau untuk peralatan upacara keagamaan. Serbuk gaharu digunakan untuk dupa/ratus, dan minyaknya merupakan parfum kelas atas. Serbuk gaharu sebagai dupa akan dibakar langsung dalam ritual keagamaan. Baik Hindu, Budha, Konghucu, Thao, Shinto, Islam dan Katolik. Kayu gaharu disebut sebagai kayu para dewa. Aroma gaharu karenanya dipercaya mampu menyucikan altar dan peralatan peribadatan lainnya.
Adapun bibit pohon gaharu diletakkan di samping altar sebagai lambang bumi yang terberkati dan perlunya bumi diselamatkan dari kehancuran.
dalam kitab suci pun gaharu sering disebutkan lhoooo (kalau DIBACA KITAB SUCINYAAA)
Kidung Agung 4:14
Tebu adalah rempah berbau harum, gaharu adalah kayu berbau harum
lalu ditegaskan pula dalam perjanjian baru
yohanes 19:39Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya.
Dalam kidung Agung gaharu dinyatakan sebagai minyak berbau harum. Dan dalam Yohanes, gaharu difungsikan sebagai minyak suci dan mahal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar