Bukan hanya indah, namun juga sarat makna. Paduan lekuk tubuh yang diolah dalam sebuah koreografer tarian dan ditampilkan oleh Ai Hasuda. Ai Hasuda, seniman tari dari Jepang sekaligus koreografer Tari Nihon Buyou juga turut memeriahkan Jogja Japan Week 2015 dengan nama Ai Project. Dalam pertunjukannya, Ai menunjukkan betapa indahnya tarian seorang Geisha yang dibalut dengan ketangkasan bermain kipas.
Tari Nihon Buyou dikenal dengan tarian khas Negara Jepang. Nihon Buyou merupakan terjemahan Bahasa Jepang untuk istilah Bahasa Inggris Japanese dance. Istilah “buyō” pertama kali diperkenalkan oleh budayawan Tsubouchi Shōyō dan Fukuchi Genichirō yang mengacu pada dua kelompok besar tari klasik Jepang yaitu maid an odori. Mai adalah menari diiringi nyanyian atau musik tradisional dengan seluruh bagian telapak kaki yang tidak pernah diangkat melainkan diseret-seret (suriashi), walaupun kadang-kadang ada juga gerakan menghentakkan kaki. Gerakan tari bisa dilakukan dengan berputar di dalam ruang gerak yang sempit atau seluruh panggung sebagai ruang gerak.
Sedangkan Odori adalah menari diiringi nyanyian atau musik tradisional dengan kaki yang dapat bergerak bebas disertai hentakan kaki untuk mengeluarkan suara, ditambah gerakan tangan yang disesuaikan dengan ritme musik. Nenbutsu Odori dan Bon Odori merupakan contoh tari Jepang yang disebut Odori.
Tarian Nihon Buyou milik Ai Hasuda seolah-olah menyihir para penonton sehingga para penonton tak beranjak hingga tarian selesai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar