Rabu, 23 Desember 2015

Gaharu oh Gaharu



Gaharu adalah getah (resin, gubal) dari pohon genus Aquilaria, yang tumbuh di hutan belantara India, Asia Tenggara (termasuk Indonesia) dan Cina Selatan. Sampai saat ini, Indonesia masih merupakan pemasok produk gaharu terbesar di dunia. Meskipun populasi tumbuhan Aquilaria cukup besar, namun tidak semua pohon menghasilkan gaharu. Sebab resin itu baru akan keluar, kalau tanaman terinfeksi oleh kapang (fungus) Phialophora parasitica. Akibat infeksi, tanaman mengeluarkan getah yang aromanya sangat harum. Getah ini akan menggumpal di dalam batang kayu. Para pencari gaharu menyebut kayu dengan resin ini sebagai gubal. Tanaman Aquilaria yang tidak terinfeksi Phialophora parasitica, tidak akan beraroma harum.

Kayu gaharu bisa dijadikan bahan kerajinan bernilai sangat tinggi, atau untuk peralatan upacara keagamaan. Serbuk gaharu digunakan untuk dupa/ratus, dan minyaknya merupakan parfum kelas atas. Serbuk gaharu sebagai dupa akan dibakar langsung dalam ritual keagamaan. Baik Hindu, Budha, Konghucu, Thao, Shinto, Islam dan Katolik. Kayu gaharu disebut sebagai kayu para dewa. Aroma gaharu karenanya dipercaya mampu menyucikan altar dan peralatan peribadatan lainnya.

Adapun bibit pohon gaharu diletakkan di samping altar sebagai lambang bumi yang terberkati dan perlunya bumi diselamatkan dari kehancuran.
dalam kitab suci pun gaharu sering disebutkan lhoooo (kalau DIBACA KITAB SUCINYAAA)

Kidung Agung 4:14
Tebu adalah rempah berbau harum, gaharu adalah kayu berbau harum
lalu ditegaskan pula dalam perjanjian baru

yohanes 19:39Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu, kira-kira lima puluh kati beratnya.

Dalam kidung Agung gaharu dinyatakan sebagai minyak berbau harum. Dan dalam Yohanes, gaharu difungsikan sebagai minyak suci dan mahal. 







Jumat, 18 Desember 2015

Hujan Bulan Juni


Sebuah Puisi yang Memincut hati

Sapardi Djoko Damono


tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu

tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu

tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu

Rabu, 02 Desember 2015

Adven dan Cinta tak Terbalas

Hello, is it me U looking for… Halah!
Dan pertanyaan pada diri saya sendiri ialah “Where have U been?”
Well, maybe I have been go to heaven, but never been to me (opooo kuwiiii).
Sebentar lagi Natal. Lingkaran Natal adalah salah satu lingkaran perayaan misteri-misteri Kristus sepanjang satu tahun liturgy dengan kekhususan misateri kedatangan Tuhan.
Lingkaran Natal terdiri atas Masa Adven sebagai masa penantian kedatangan Al Masih, dan Masa Natal sebagai Perayaan misteri kelahiran Tuhan.

Mmmm.. masa advent ya.. Bagi umat kristiani, masa advent adalah masa penantian. Penantian akan kelahiran Yesus Kecil yang lucu,  jenius, dan serba nggilani.. Di satu sisi, masa advent merupakan penantian THR bagi pekerja (yaitu saya!). Ada pula yang menunggu datangnya jodoh dan ada yang menunggu ketok palu (Wooooooo, mlipir).

Seperti kutipan puisi Sapardi Djoko Darmono yang bikin hati berdesir “Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api..”
Sakjane ra ono hubungane karo advent sih! Dingo wangun-wangun wae… Hahahaaa..

Namun tak piker-pikir, puisi Mbah Sapardi (lha wes tuo) ada benarnya juga.
Kelahiran Yesus ke dunia diibaratkan cinta tak terbalas Tuhan pada manusia. Piye jal perasaanmu misal cintamu tak terbalas. Udah dibela-belain bantuin ngerjain skripsi gebetan, jebul itu skripsi milik pacarnya! Modaro! Syalalalalaa…
Ya, kembali ke advent yee.. Kadang banyak orang salah mengartikan tentang Natal dan adven. Memang terbungkus dengan pita dan gemerlap cahaya lampu. Namun tahukah, jika sebelum Natal tiba. Dunia tengah berada dalam sisi kegelapan (backsoundnya black metal). Maka dari itu, symbol adven adalah lilin. Bukan mati lampu lho ya, tapi sebuah kelahiran yang membawa terang. Ibarat jomblo, ada cewek yang mucul dan siap dijadikan pendamping hidup dengan khilaf tanpa akhir!

Kalau boleh serius dikit, Adven mengingatkan dimensi historis akan sacramental keselamatan Allah. Tuhan yang dinantikan adalah Tuhan yang hadir secara nyata / konkrit dalam sejarah hidup manusia. Karya keselamatan Allah teraktualisasi dalam realitas sejarah perjalanan hidup manusia di dunia.

Selama masa Adven, Gereja mengajak umat beriman untuk menghayati keutamaan-keutamaan Kristiani. Semangat dasar yang dihayati selama masa Adven adalah Pengharapan, Takwa dalam iman, Sikap Tobat, dan hati yang berpaling pada Allah, berjaga-jaga, kemurnian hati dan penghargaan atas martabat orang lain. Semangat dasar itu ditampilkan antara lain oleh tokoh-tokoh Kitab Suci seperti Yesaya, Yohanes Pembabtis, Maria dan Yoseph.

Adven mengingatkan Gereja akan tugas misionernya untuk mewartakan Sabda Allah kepada segala bangsa dan untuk senantiasa berjaga-jaga menyongsong kepenuhan Kerajaan Allah. Tindakan berjaga-jaga dan penantian itu tidak dilakukan dengan perasaan takut melainkan dalam sukacita pengharapan di dalam Tuhan.

Selamat menikmati masa adven dengan penantian (THR) ya! Jangan pedulikan tulisan yang random ini… Chao bellaaa.. Feel free…. (njepaplang)

“Dari dari nyala lilin itu pasti akan meninggalkan bekas. Akan tetapi yang membekas dari lilin bukan lelehnya, melainkan “wajahmu” sebelum gelap…”

Selasa, 10 November 2015

DI TEPIAN SORGA, AKU MENANGIS

Dalam pergulatan sinar pekat, mentari pun bisa kalah dengan satu bintang saja. Ya, meskipun terlihat banyak, sesungguhnya yang menarik hanyalah satu. Kadang cinta terlahir dari ketidakdahsyatan. Mereka hanyalah genangan kenangan. Seiring waktu, aku mulai memahami bahwa aku mencintaimu. Lelaki pendiam dan tak terlalu tampan. Bagaimanapun juga, aku menyukaimu. Saat-saat mendebarkan adalah saat aku mencuri pandang kearahmu dan kau mengetahuinya.
Terjaga dalam lamanya waktu, menggenggam rindu dengan kedua tanganku, mencari sosokmu dalam untaian sajak bisu. Aku menunggu sebagai pengantin sunyi dalam pelaminan rindu yang semu. Adakah cinta tertumpah di lantai purba sekalipun? Aku bukan pejuang cinta. Aku tidak sedang memperjuangkan cinta, tapi yang kurasakan ini memaksaku untuk bertempur habis-habisan. Aku tercelungkup dalam benggala kebisuan. Samara-samar tercincang remuknya rindu. Takkan kubiarkan cinta turut tenggelam bersama kenangan. Ia terlalu hebat untuk sekedar hiasan hati. Ia minta terjemahan makna. Ia minta makna kata-kata!
Ada lubang seperti luka di bagian hatiku. Tampak memuncratkan suatu substansi cair bercampur darah. Apa itu yang disebut luka karena cinta? Tak sepatah kata yang bisa kuucap sepanjang perjalanan kematian. Kata-kata telah mati! Kejenuhan penuh kurasa pada petang berhujan ini saat jiwa melayang. Kedua mataku basah oleh dingin udara saat hati bicara tentang kerinduan dan penyesalan.
Betapa aku ingin kita seperti tanah dan tumbuhan. Bersatu menumbuhkan benih cinta meski airmata tak kunjung usai mengalir.
Kasih tak sampai bakal terus diingat selagi jantung masih berdetak, namun bagiku itu hanya omong kosong! Di tepian sorga pun aku masih menangis. Aku merindukan dirimu yang tak pernah mencintaiku meski aku telah memberi segala yang pernah ada dari hatiku. Aku telah merangkai hari-hariku sebagai persembahan cinta untukmu, memoles langit dengan warna-warna cintaku, namun tiada aku menjadi titik akhir dalam narasi cintamu! Apabila masih ada tetes keindahan yang sebenarnya belum terhidangkan, aku akan datang kembali ke meja makanmu meski badanku telah sirna.



Bali, 2005

Jumat, 23 Oktober 2015

Grey


Saat purnama menghilang, kita masih punya obor yang tinggi di atas cakrawala. Namun tidak kali ini. Pagi yang kelabu. Tak ada tetesan hujan. Hanya embun yang masih membelai kelopak bunga violet. Angin tampak pulas. Sinar mentari tak datang mengelusnya.
Aku teringat Grey. Ia tinggal di ujung jalan rumahku. Usianya lebih tua sepuluh tahun dariku. Wajahnya tak mengisyaratkan keanehan. Kecantikannya seperti singa liar, tulang pipinya meninggi, dan matanya seperti embun. Ia bak Ratu Casiopea. Seperti syair-syair penyembah berhala yang membuat darahku berdesir lebih cepat dari biasanya. Di halaman rumahnya terdapat taman rahasia yang menumbuhkan tanaman-tanaman ivy beracun sang penyihir. Datura stramonium, Belladonia, ataupun Hemlock si cemara beracun. Ada pula tanaman Hellebore dan bisa menyebabkan muntah-muntah pada seseorang yang hendak memegang ataupun mencabutnya. Atau tanaman Dittany, saat berbunga dapat memabukkan tukang kebun. Seolah-olah tukang kebun telah meminum anggur. Dan Fraxinella, tanaman rambat yang mampu menyebabkan jantung berdebar kencang, kepala berdenyut luar biasa, dan membuat segala suara menghilang. Sawan yang hebat. Perlahan-lahan anggota tubuh menjadi kaku.
“Dari mana kaudapakan semua tanaman ini,Grey?” tanyaku pertama kali singgah di rumahnya.
“Hutan...”jawabnya.
Grey mempunyai perpustakaan rahasia di dalam rumahnya. Ia menunjukkan padaku sebuah peti mati yang berisi koleksi-koleksi berharganya.  Di dalamnya tersimpan buku-buku tua.  Antara lain buku-buku tentang ilmu nujum, catatan resep obat pekasih yang keji, gospel-gospel terlarang, manuskrip Templar asli yang saat ini dicari ilmuwan, gulungan tua, bahkan mantra. Syair-syair gelap Donatus, Eutiches, Servis, Phocas, Hisperica, hingga syair Priscian.
Banyak yang bisa kukatakan. Ia sebagai sumber godaan. Kata-katanya seperti api yang membakar. Manuskrip kuno mengatakan jika wanita merebut jiwa yang berharga dari seorang pria. Dan para pria yang paling kuat pun sanggup diruntuhkannya. Aku menemukan kenyataan pahit daripada kematian seorang wanita. Hatinya adalah perangkap dan jaring. Dan tangannya seperti penjerat. Yang lain mengatakan, wanita adalah wadah iblis. Pada kenyataannya, Tuhan menciptakan pria sebagai dasar dunia ini dari lumpur. Sedangkan wanita dicipta belakangan. Di dalam sorga. Dari zat manusia yang mulia. Wanita berasal bukan dari kaki Adam atau dari isi perutnya. Melainkan dari tulang rusuknya. Namun tak dapat dihindari bahwa Tuhan memberi wanita banyak keistimewaan dan motif harga diri. Anak Mamusia pun memilih untuk mendiami seorang rahim wanita. Sebuah tanda bahwa bagaimanapun juga wanita tidaklah buruk. Sang Real.
“Manusia mempunyai tanggungan airmata yang harus mereka bayar sebelum mati. Tidak melulu berkaitan dengan percintaan maupun kematian. Akan tetapi satu takdir yang ditulis oleh Tangan yang Sama.” katanya.
Grey selalu memiliki pemikiran gelap tentang kehidupan yang membuat aku jatuh cinta padanya. Ia juga jatuh cinta. Tapi tidak padaku, melainkan kepada gulungan kitab kuno yang menurutnya lebih menggairahkan daripada bercinta dengan seorang pria pujaan sekalipun. Cerita-cerita sesat kerap kali terlontar dari bibir pucatnya. Kata Grey, leluhurnya hidup di zaman binatang dengan satu tanduk di kening. Binatang itu bernama unicorn. Makhluk yang selalu ada di dunia khayalan anak-anak. Konon, jika seorang pria dan seorang gadis pergi ke hutan dan bertemu dengan seorang unicorn, maka sang pria harus meninggalkan gadis itu di hutan. Jika tidak, si pria akan berubah menjadi unicorn dan hidup di hutan selamanya. Lalu sang gadis yang ditinggalkan akan berubah menjadi Dark Siren atau Iblis hutan. Cerita yang gelap.
“Hiburlah dirimu sendiri jika orang tidak percaya akan ceritamu. Karena semua itu nyata. Meski hanya dalam pikiranmu. Dan akan menjadi nyata suatu hari kelak,”katanya padaku.
Rupanya ia percaya akan dongeng wasiat dari leluhurnya. Tentang peri hutan, bahkan Unicorn. Tidak haram untuk memaksakan batas-batas imajinasi yang tak terbatas. Grey membenci Nostradamus. Entah karena ramalan tentang akhir zaman atau khawatir jika manusia lebih menyembah kitab Nostradamus. Labirin neraka lembut, umpatnya selalu.
“Banyak ritual yang diadakan di desa-desa hanya karena takut diganggu roh jahat yang tinggal di hutan seberang sungai. Padahal mereka mengaku mempunyai Tuhan,”sarkasnya.
“Apa kaupercaya Tuhan, Grey?”tanyaku agak ragu. Aku takut dia marah.
Grey diam beberapa saat. Lalu ia tertawa. Aku kebingungan.
“Aku pernah mempunyai Tuhan di masa lampau, tapi tidak sekarang,”ia menjawab.
“Maksudmu?” aku tambah bingung.
“Setiap hari aku mengucap doa dan syukur. Persepuluhan dan persembahan juga kuberikan padaNya. Namun yang kuterima bukan muzizat, namun sebuah kehilangan luar biasa. Tuhan mengambil ibuku. Satu-satunya manusia yang mencintaiku dari kecil,”katanya.
Aku tertegun. Diam.
“Hey, apa kau mau chamomile hangat?” tanya Grey.
“Ya...” jawabku tersenyum.
Jika  kita hendak berperang, kita pun harus mengenal rupa musuh kita. Jika bisikan iblis bergema di dalam pikiran, maka yang timbul adalah sesuatu di mana tak ada ketakutan akan Tuhan. Karena sesuatu yang keluar dari mulutnya ialah dakwa dan ketidakadilan. Hal itu tampak seperti tanda buruk bagi jiwa yang hampir bertemu maut. Kematian jiwa manusia itu sendiri. Tuhan tidak pernah mengambil sesuatu yang akan membuat manusia sedih. Ia justru menyelamatkan manusia. Agar sesuatu yang dianggap berharga itu tidak menjadi berhala baginya. Grey pasti kecewa pada Tuhan. Sehingga ia tidak mau berteman lagi dengan Sesuatu Yang Serba Aneh itu. Aku tidak pandai menasehati, namun kupikir ia harus meniru kisah Ayub. Pada awalnya, Ayub mempunyai banyak lembu, harta, dan keluarga yang sempurnya. Namun suatu hari Iblis datang menghancurkan segalanya. Ayub sendiri yang tersisa. Ia kecewa pada Tuhan karena mengizinkan hal itu terjadi. Ia mengutuk Tuhan dengan mulutnya. Namun tangan Tuhan sepanjang kesabaranNya. Ia mengulurkan Tangan untuk Ayub. Hingga akhirnya Ayub menyadari jika kasih Tuhan secara pribadi menantinya. Ayub kembali mencintai Tuhan. Lebih dari pada sebelumnya. Dan Tuhan mengganti apa yang diambil iblis tiga kali lipat. Ayub merenung dan menyadari jika apa yang pernah melekat pada hidupnya dapat membuatnya terpisah dari Pribadi yang benar-benar mencintainya.
           
Hal yang terakhit kuingat dari Grey ialah saat penduduk desa membakar rumahnya. Dengan kemaraham, warga menyerca Grey sebagai penyihir. Aku ingin menyelamatkannya, namun menjangkahkan kaki pun aku tak mampu. Lidahku kelu. Mulutku terbungkam. Tubuhku terbujur kaku melihat api menjalar ke seluruh rumahnya. Lautan neraka kecil yang selalu ia gambarkan padaku kini menaungi tempat tinggalnya. Tak ada suara jeritan atau teriakan dari rumah terbakar tersebut. Yang kudengar hanya paduan suara tawa yang bermakna kebencian, kepuasan, dan kesenangan. Grey mati bersama harta karunnya.
Grey. Aku sangat merindukanmu. Pagi yang dingin.
“Barangkali alam masih berkabung atas kematiannya,”suaraku lirih.
“Siapa yang kaumaksud Calambu?”suara Suster Lilith yang tiba-tiba masuk kamar mengagetkanku.
“Grey...” jawabku.
“Kaumerindukannya?” ia kembali bertanya sambil mengukur suhu tubuhku.
Aku mengangguk. Diam. Menatap keluar jendela. Aku mulai bosan di sini. Di rumah sakit tua pinggiran pulau. Aku tak tahu apa penyakitku, namun kata Suster Lilith, aku mengalami tekanan sejak Grey meninggal. Aku mencoba bicara pada orang tuaku tentang Grey, namun mereka menolak. Mereka bilang Grey tidak pernah ada. Dasar gila. Padahal jelas-jelas mereka yang melarangku keluar rumah pada saat penduduk kampung membakar rumahnya.
“Cukup baik. Baiklah, aku akan kembali bertugas. Berdoalah untuk Grey jika kau sempat,”katanya sambil menutup pintu ruangan.
“Aku tak begitu religius, namun aku hafal beberapa doa yang pernah diajarkan nenekku,”pikirku.
Aku membetulkan selimut. Udara sangat dingin di sini. Ya,asylum yang dingin

Rabu, 16 September 2015

Ai Hasuda dan Tarian Nihon Buyou


Bukan hanya indah, namun juga sarat makna. Paduan lekuk tubuh yang diolah dalam sebuah koreografer tarian dan ditampilkan oleh Ai Hasuda. Ai Hasuda, seniman tari dari Jepang sekaligus koreografer Tari Nihon Buyou juga turut memeriahkan Jogja Japan Week 2015 dengan nama Ai Project.  Dalam pertunjukannya, Ai menunjukkan betapa indahnya tarian seorang Geisha yang dibalut dengan ketangkasan bermain kipas.
Tari Nihon Buyou dikenal dengan tarian khas Negara Jepang. Nihon Buyou merupakan  terjemahan Bahasa Jepang untuk istilah Bahasa Inggris Japanese dance. Istilah “buyō” pertama kali diperkenalkan oleh budayawan Tsubouchi Shōyō dan Fukuchi Genichirō yang mengacu pada dua kelompok besar tari klasik Jepang yaitu maid an odori. Mai adalah menari diiringi nyanyian atau musik tradisional dengan seluruh bagian telapak kaki yang tidak pernah diangkat melainkan diseret-seret (suriashi), walaupun kadang-kadang ada juga gerakan menghentakkan kaki. Gerakan tari bisa dilakukan dengan berputar di dalam ruang gerak yang sempit atau seluruh panggung sebagai ruang gerak.
Sedangkan Odori adalah menari diiringi nyanyian atau musik tradisional dengan kaki yang dapat bergerak bebas disertai hentakan kaki untuk mengeluarkan suara, ditambah gerakan tangan yang disesuaikan dengan ritme musik. Nenbutsu Odori dan Bon Odori merupakan contoh tari Jepang yang disebut Odori.
Tarian Nihon Buyou milik Ai Hasuda seolah-olah menyihir para penonton sehingga para penonton tak beranjak hingga tarian selesai.

Jumat, 11 September 2015

Marty Friedman Rilis Lagu Baru dengan Daniel Tompkins dan Danko Jones


Mantan gitaris Megadeth Marty Friedman merilis digital versi deluxe 2014 yang diakui album solonya, “Inferno” pada tanggal 4 September melalui Prosthetic. Dengan lagu-lagu yang ada pada track Inferno deluxe edition meliputi Inferno, Resin, Wicked Panacea, Steroidhead, I Can’t Relax, Meat Hook, Hyper Doom, Sociopaths, Lycanthrope, Undertow, Horrors, inferno reprise, Jasmine Cyanide, dan Ballad Of The Barbie Bandits.
Dilansir dari www.metalunderground.com, dengan tour pertama di Amerika Utara dalam lebih dari satu dekade, gitaris legendaris Marty Friedman telah meluncurkan ” Jasmine Cyanide”. Sebuah lagu yang direkam selama sesi untuk album terbarunya yang bertajuk Inferno. Lagu berjudul Jasmine Cyanide menampilkan vokal oleh rocker Kanada Danko Jones dan Daniel Tompkins (vocalis Tesseract). Serta iringan guitarist Keshav Dhar (SKYHARBOR) dan drum oleh Anup Sastry (Jeff Loomis, INTERVAL). Track tersebut merupakan salah satu dari dua lagu bonus yang muncul di edisi deluxe baru Inferno yang dirilis di seluruh platform digital.
Mengenai “Jasmine Sianida” lagu, Friedman mengatakan, “Ini adalah upaya kolaborasi besar dengan SKYHARBOR Band, Danko Jones dan saya sendiri Ini. Dan  juga merupakan lagu pertama yang ditulis untuk ‘Inferno’…”
Core dari lagu tersebut terasa lebih berat daripada style Friedman yang biasa didengar. Terlebih lagi karena ia berkolaborasi dengan Danko Jones untuk yang pertama kalinya. What a solo man!

Rabu, 09 September 2015

Alone Together


Pameran Alone Together diselenggarakan di Taman Budaya Yogyakarta dinilai masyarakat menjadi ajang unjuk kreativitas. Di mana memang sudah menjadi kewajiban para seniman untuk terus meng-update karya-karya seninya, baik itu dalam hal penciptaan maupun penyajian kepada masyarakat secara umum.
Tidak hanya itu, pameran dengan tema segar dari para peserta kelompok ini akan menjadi saksi bahwa persahabatan dan tali persaudaraan antar seniman yang bernaung dalam kelompok SEKILAS ini akan tetap kokoh, meskipun status sebagai mahasiswa yang hidup dalam satu atap akademik akan segera mereka tanggalkan.
Di lain sisi, pameran ini bisa menjadi wahana apresiasi masyarakat terhadap seni rupa. Kota Yogyakarta yang menjadi titik terpenting perkembangan dan masa depan seni rupa Indonesia tentunya sangat membutuhkan wahana-wahana apresiasi seni yang beragam. Dan salah satu keistimewaan pameran besar ini adalah adanya pameran-pameran tunggal di dalamnya.
Ke-30 perupa tersebut ialah Arif Fidiatmoko Gedhek, Cahyo Peyok Nugroho, Irwan Avianto, Bambang Nurdiansyah, M. Alifan Akbar, M. Dzulfikar Rizky, Eric Pradana, Meitika Candra L., Camelia Mitasari H., Ika Sir’ana, Lisa Bonet, Fanny Octavia S., Dyah Ayu Santika Dewi, Rara Kuastra, Ayu Desianti, Prima Yoga Sogik, Catur Widodo, Tejo Purnomo, Nandi Yoga Naruba, Richard Nixon T., Y. Ferdinand Yudhistira, Rochmadi Fadjar T., Marsudianto Kebo, Wahyudi Peyek, Pande Gotha Antasena, Apriyanto Sadewo, M. Hudatullah, Ary Kurniawan.

Jumat, 04 September 2015

Duel Samurai di Jogja Japan Week

Kerjasama Jogja dengan Kyoto, Jepang yang telah berlangsung selama 30 tahun lamanya diperingati dengan acara Jogja Japan Week. Acara dua tahunan ini ternyata sangat diminati oleh masyarakat Jogja, khususnya para pecinta Jepang-jepangan.
Di hari pertama terlihat pengunjung berbondong-bondong untuk menyaksikan pertunjukan, pameran, dan mencicipi kuliner yang dijual dalam area tersebut. Selain itu, banyak pula pengunjung yang menyempatkan diri untuk berfoto dengan atribut yang ada.
Adapun acara yang diselenggarakan panitia cukup menyita perhatian pengunjung. Ai Hasuda, koreografer Tari Nihon Buyou juga turut memeriahkan Jogja Japan Week 2015 dengan nama Ai Project. Kemudian kolaborasi aktor samurai, Kojiro Sawai dan aktor film laga, Araki Takahiro yang berduel dengan tangan membawa samurai. Setelah itu hadirnya Fashion Show Kimono Batik dan Kimono Jepang serta workshop bridal make up artist dari Bridal House Osaka.

Minggu, 17 Mei 2015

Dave Koz, Know by Heart


Event musik jazz bergengsi Jogja yang dikemas dalam konser Economics Jazz Live Part XX telah berlangsung, Sabtu (16/5/2015) lalu.
Event yang dilaksanakan di gedung Grha Sabha Pramana Universitas Gadjah Mada (UGM) ini berhasil mendatangkan ribuan pengunjung.
Dalam konser Economic Jazz tahun ini, sang promotor Tony Prasentiantono berhasil menggandeng King of Smooth Jazz, Dave Koz.
Koz memilih lagu Manusia Bodoh dari Ada Band untuk membuka konsernya. Alhasil para penonton menyanyi lirih secara serentak. Pria 52 tahun yang dijuluki King of Smooth Jazz ini juga membawakan lagu milik Ruth Sahanaya yang berjudul Keliru.
Riuh tepuk tangan penonton seolah menggambarkan tangis haru para penggemar Dave Koz yang memang bermimpi melihatnya secara langsung. Bagaimana tidak, lagu-lagu yang dibawakan Dave Koz sangatlah romantis dan membawa kenangan pribadi masing-masing. Adapun lagu-lagu yang ditunggu para penggemar di Indonesia, khususnya Jogja ialah You Make Me Smile, Together Again, Know by HeartK, hingga Emily.
Dave Koz pun menggandeng musisi jazz dunia lainnya seperti saksofonis Michael Paulo yang hadir kembali setelah berduet dengan Phil Perry tahun lalu, gitaris Tracy Curter, drummer David Hooper, dan juga keyboardis Nathaniel. Musisi Indonesia,  Dewa Budjana, Marcell Siahaan, dan Tohpati pun turut menyemarakkan acara ini.